kepemimpinan Kependidikan


Oleh : Hadi Suryanto
  • Beberapa perbedaan pemimpin dan maneger diantaranya:

  1. Leader: diangkat karena sepakat; Manager: diangkat pakai surat
  2. Leader: melakukan hal-hal benar; Manager: melakukan dengan benar
  3. Leader: didukung dari bawah; Manager: Diangkat dari atas
  4. Leader: Menjadi secara sukarela; Manager: Menjadi secara mau tak mau
  5. Leader : Menjadi inspirasi ; Manager : Menjadi motivasi
  6. Leader : Berhubungan dengan orang ; Manager : Berhubungan dengan sistem
  7. Leader : Pandangan jarak jauh ; Manager : Pandangan jarak pendek
  8. Leader : Menentukan Goal ; Manager : Mempersiapkan segalanya
  9. Leader : Bertanya apa dan kenapa ; Manager : Bertanya caranya dan kapan
  10. Leader : Menaruh mata pada masa depan ; Manager : Menaruh mata pada hasil akhir
 
  •  Berbagai definisi tentang leadership dapat diklasifikasikan berdasarkan: sikap/ pembawaan (traits) dan keahlian (skills), perilaku (behavior), kekuatan pengaruh (influence process), dan situasi.


Leadership berdasarkan sikap dan keahlian (Trait approach)


Pendekatan trait merupakan salah satu metoda yang paling dini (1930-1940) dalam studi mengenai leadership. Teori leadership pada saat itu menganggap bahwa keberhasilan seorang pemimpin erat kaitannya dengan kepribadian (personality), temperamen, motif, nilai (baik/buruk), dan keahlian (skill) dari pribadi pemimpin tersebut. Keahlian (skill) terdiri dari tiga kategori: “technical skill, interpersonal skill, and conceptual skill”.
Trait dan Skill yang membedakan Leader dari Non-Leader Stogdill (1974)
Traits
Skills
Adaptable to situation
Alert to social environment
Ambitious, achievement oriented
Assertive and decisive
Cooperative and dependable
Dominant (power motivation)
Energetic (high activity level)
Persistent
Self-confident
Tolerant of stress
Willing to assume responsibility
Clever (intelligent)
Conceptually skilled
Creative
Diplomatic and tactful
Fluent in speaking
Knowledgeable about the work
Organized
Persuasive
Socially skilled

Namun pendekatan ini tidak berhasil membuktikan adanya suatu trait yang menjamin keberhasilan seorang pemimpin. Kegagalan tersebut disebabkan karena pendekatan tersebut tidak memperhatikan adanya mediator antara trait dan kesuksesan.

  1. Leadership berdasarkan perilaku (Behavioral Approach)

Ketidak puasan para perneliti leadership dengan konsep trait melahirkan pendekatan perilaku yang meneliti keterkaitan antara keberhasilan leader dengan apa yang dilakukan oleh para leader dalam melaksanakan  pekerjaan mereka. Pendekatan ini mulai popular dari tahun 1950 di University of Ohio dan University of Michigan yang memperkenalkan tiga kategori perilaku untuk membedakan leader yang efektif dan tidak efektif. Studi mengenai perilaku pada awalnya terdiri dari dua jenis perilaku yaitu perilaku yang terkait dengan hubungan manusia (consideration) dan perilaku yang terkait dengan pekerjaan (intiating structure). Yukl (2001) mengembangkan perilaku leader menjadi tiga kategori: task oriented, relation oriented, dan change oriented. Tabel berikut memberikan contoh-contoh ketiga perilaku tersebut:

Tiga Jenis Perilaku Kepemimpinan
Orientasi pada pekerjaan
(Task oriented behavior)
Orientasi pada manusia
(Relationship behavior)
Orientasi pada partisipasi (Participative leadership)
Planning (objectives, priorities, strategies, resources allocation)

Clarifying (assigning tasks; explaining job responsibilities, rules, and procedures; communicating priorities; setting specific performance goals and deadlines; giving instructions.

Monitoring (getting information needed for evaluation)
Supporting (consideration, acceptance, concerned others)

Developing (coaching, mentoring, career counseling)

Recognizing (praising, appreciating for subordinates’ achievement)
Interpreting events
Envisioning new possibilities
Encouraging innovation
Encouraging learning
Empowering people
Experimenting new approach
Building coalition to get change

Seperti halnya pendekatan trait, kelemahan studi leadership berdasarkan perilaku  juga memiliki kelemahan disebabkan kecenderungan untuk mencari jawaban yang simple untuk suatu persoalan yang kompleks. Namun banyaknya periset yang mencoba memperbaiki kelemahan-kelemahan studi sebelumnya menjadikan studi dengan pendekatan perilaku ini masih popular sampai saat ini. Salah satu pengembangan studi berdasarkan perilaku saat ini yang masih relevan dan banyak digunakan sampai saat ini adalah studi mengenai “Transformational Leadership” yang merupakan leadership yang berorientasi pada perubahan dan berbasis pada pendekatan sistim terbuka. Tipe kepemimpinan transformasional ini akan dibahas secara lebih rinci pada bagian lain dalam tulisan ini.

Pendekatan kekuatan dan pengaruh (Power-Influence Approach)

Pendekatan ini menitik beratkan pada proses penggunaan pengaruh leader terhadap bawahannya. Studi dengan pendekatan ini bertujuan untuk mencari hubungan antara efektifitas kepemimpinan dengan jumlah dan jenis kekuatan (power) yang dimiliki oleh leader dan bagaimana leader tersebut menggunakan kekuatan tersebut (influence tactic). Salah satu bentuk kepemimpinan yang dapat dikategorikan dalam pendekatan ini adalah kepemimpinan partisipatif (participative leadership). Kepemimpinan partisipatif menggunakan power dalam bentuk urun kekuatan (power sharing) dan pendaya gunaan kekuatan bawahan (empowerment).

Pendekatan Situasional (Situational Approach)
Pendekatan situasional menitik beratkan pentingnya kondisi lingkungan atau konteks (contextual factors) yang dapat mempengaruhi proses leadership. Dalam hal ini faktor faktor seperti karakteristik bawahan, lingkungan kerja, tipe organisasi, dan lingkungan luar menjadi hal yang perlu diperhatikan. Beberapa teori yang terkait dengan pendekatan ini adalah “contingency theories” dan “leadership substitutes”

Pendekatan Terpadu (Integrative Approach)
                Saat ini para peneliti manajemen dalam bidang leadership memadukan dua atau lebih variabel kepemimpinan diatas dalam satu studi sebagai upaya untuk mendapatkan hasil studi yang lebih baik. Salah satu contoh pendekatan terpadu ini adalah studi mengenai kepemimpinan karismatik (charismatic leadership) dan kepemimpinan transformasional (transformational leadership).

Pendekatan Konsep Leadership Berdasarkan Tingkat Analisis
Pendekatan lain dalam mempelajari leadership adalah penelitian berdasarkan hubungan leader dan bawahannya dalam berbagai tingkatan antara lain: proses interaksi pada tingkat antar individu, proses interaksi dyadic, proses interaksi group, dan proses interaksi organisasi. Sebagai gambaran, bebrapa teori yang popular adalah : “Leader-Member Exchange (LMX)” yang masuk dalam kategori dyadic yang menekankan pada fakta bahwa hubungan leader dengan setiap bawahannya tidak selalu sama eratnya tergantung apakah mereka termasuk kedalam “grup saya” atau “in’group atau bukan grup saya “out-group. Contoh lainnya adalah teori mengenai “team-leadership” yang menekankan bahwa leadership tidak selalu harus berupa individu tapi juga bisa dalam bentuk tim. Dalam tulisan ini kita tidak akan mendalami lebih rinci mengenai pendekatan berdasarakan level analisis, tapi akan membahas lebih mendalam salah satu teori yang terkait dengan tipe leadership yang dapat menjadi alternatif untuk mengatasi dilemma sektor publik seperti telah dijelaskan pada awal tulisan ini.

  • Komponen-komponen yang menjadi pegangan seorang pemimpin dalam penggerakan anggota-anggota adalah sebagai berikut :


1.       Drive/dorongan, akan menghasilkan inisiatif, dan menimbulkan energi yang tinggi dan hasrat untuk berprestasi;
2.       Motivation/motivasi, memiliki kekuatan dan hasrat untuk memimpin dan mendorong pelibatan anggota dalam mewujudkan visi;
3.       Integrity/integritas/keutuhan/kejujuran, menimbulkan kepercayaan yang penuh dalam bekerjasama dengan yang lain, dan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan;
4.       Self Confidence/percaya diri, memperlihatkan nilai kepercayaan dalam melakukan transaksi dengan orang lain;
5.       Knowledge/pengetahuan, pemahaman yang penuh tentang organisasi.

  • Untuk meningkatkan efektivitas dalam kepemimpinanya, pemimpin dapat menggunakan taktik/cara dalam pengaruh :

  1.  Rational Persuasion (bujukan secara rasional), menggunakan argumen-argumen yang logis dan data-data faktual untuk membujuk orang-orang, dimana permintaan-permintaan yang diajukan dapat berjalan dan menghasilkan keluaran-keluaran yang diharapkan; 
  2. Exchange Tactics (taktik pertukaran), permintaan/proposal yang diajukan berupa janji yang secara eksplisit atau implisit menyediakan hadiah pada orang-orang yang menjadi target.
  3.  Legitimate Request (permintaan yang legitimate), basis dari permintaan dengan menggunakan fasilitas kewenangan atau aturan-aturan, dan disesuaikan dengan peraturan-peraturan organisasi, kebijakan, dan kegiatan-kegiatan yang dijalankan.
  4. Pressure Tactics (taktik tekanan), melalui perlakuan yang secara eksplisit atau implisit memuat ketentuan bahwa kesalahan yang terjadi memiliki konsekuensi-konsekuensi tertentu.
  5. Personal Eppeals (daya tarik personal), menggunakan sisi hati orang lain dan perkawanan secara personal berbagai basis dari permintaan-permintaan.




  1. Jelaskan perbedaan Manajer dan pemimpin ?
  2. Jelaskan tentang beberapa Model Pendekatan dalam melihat teori Kepemimpinan ?
  3. Leadership kunci dalam mengatur orang dalam mencapai tujuan. terdapat beberapa Komponen-yang menjadi pegangan seorang pemimpin dalam penggerakan anggota-anggota, Jelaskan komponen tersebut ?
  4. Untuk meningkatkan efektivitas dalam kepemimpinanya, pemimpin dapat menggunakan taktik/cara dalam pengaruh kepemimpinan, jelaskan taktik tersebut ?

Comments

Popular Posts